Kau Kekasihku

Sayup nampak dirimu
Malaikat elok tak bersayap
Tak henti ku kejar kau
Dan derita ku lalui
Kita pun bersatu

Namun ku tak kuasa
Aku manusia bukan dewa
Bukan Tuhan bukan roh
Ku punya kesalahan
Mutiaramu berlinang

Ku menyesal ku memohon
Aku tahu salahku
Aku rindu senyummu
Aku rindu cintamu
Hampa ku tanpamu

Kau beriku hatimu
Kau terima jiwaku
Walau semua salahku
Ku tahu kau sakit
Tapi bukan kehendakku

Kini yang terakhir
Tak kusiakan hati ini
Gejolak rinduku mendalam
Kan ku peluk erat
Namun ku tak bisa

Ku berharap nanti
Kita kan nyata menyatu
Genggam tanganku erat
Tak ku rela kau pergi
Kau kekasihku

Requnix
301208

Tak Meragu

Ketika ku dengar suaramu
Masih ada rasa sayang untukku disana
Samar juga kudengar kau masih merinduku
Walau hanya sebatas suara

Aku tak ingin ragu akan kasihmu untukku
Aku tak mau, meski terkadang rasa itu muncul
Aku telah meyakinkan diriku akan cintamu
Dan aku tau, masih ada tempat dihatimu untukku

Meski jarak membentang lebar diantara kita
Meski raga tak pernah bersentuhan
Ku bisa merasakan belai kasihmu
Aku selalu merindukan dirimu

Ths '98
181108

Arti sebuah Pengharapan

Sayang....
Masihkah ada cinta untukku
Disini aku menunggu hadirmu
Yang kau janjikan kala itu
Tak terbias harapku padamu

Sayang....
Aku masih menginginkan dirimu sebagai pendampingku
Tak terbatas kata ini tuk nyatakan cinta untukmu
Ku ingin penantian ini segera berakhir
Walau mungkin aku harus melawan takdir

Sayang....
Telah kusiapkan tempat di hati ini
Menanti hadirmu tuk mengisi
Aku tak tau kapan hari itu kan tiba
dan aku tau pengharapan ini tak akan berakhir hampa

Ths '98
161108

Doa Ku

Kau telah meninggalkan ku
Pergi dari hidup ku mulai langkah baru
Tak indah kau di mata
Tapi….ku tak mampu mencegah

Tak terasa, berlinang mataku
Bila kembali teringat kenangan dulu
Kala masih bersama mu disana
Tapi…ku tak mampu mencegah

Hari ini adalah hari mu
Hari yang selalu kau tunggu
Aku tak lupa akan ini
Walau kau tak lagi bersama ku

Selamat ulang tahun adik manis ku
Sukses dan bahagia selalu bersama mu
Bait-bait indah menyertai perjalanan mu
Selalu kusematkan dalam setiap doa ku

Ths ‘98
101108

Mimpi Buruk

Tergelar tabir sutra berwarna merah
Menutup gerbang hati terluka
Pahit dan sakitnya cinta menggores
Menyisakan perih akan luka itu

Menghilang aku dari dunia ini
Mungkin hanya untuk sementara
Walau berat aku tetap melangkah
Tinggal asa yang buatku bertahan

Seolah dikebiri rasa sakit hati
Aku tak mampu menghadapi perbedaan
Kelam masa lalu, hitam masa depanku
Terkias dalam mimpi buruk disetiap malamku

Ths '98

091108

Menunggu

Datanglah kasih, aku selalu menunggu.
Peluk dan dekap aku, lepaskan rindu.
Telah lama kunanti, waktu tak kunjung berlalu.
Menahan rasa ini, melampiaskan rinduku.

Jangan kau pergi lagi dari dunia ku.
Tak kuasa ku memendam rasa ini tuk bersama.
Tak sanggup ku menahan rindu, selalu menghantui.
Tiupan sang bayu tak lenyapkan sepi ini.

Ku ingin kau jadi pendamping raga ku.
Ku ingin kau jadi pengisi jiwa kosong ini.
Belahan hati, jiwa dan raga.
Tak terberai masa, dalam mimpi abadi.

Ths '98
041108

Izinkanlah Aku

Aku tak bisa memahami.
Apa mungkin aku tak akan pernah.
Tak lelah aku meyakini diri ini.
Dan tak bisa kupungkiri bahwa aku menyayangimu.

Tak ku berhenti berharap meski ku ingin.
Kau ada menemani setiap derap langkah ku.
Berjalan dan berlari menyusuri lembah asa.

Izinkanlah aku tuk menapak jalanan mu.
Izinkanlah aku tuk berbagi suka dan duka mu.
Terbersit mata ini memandang tahta dunia.
Tahta yang mungkin tak bisa menjadi nyata.

Ths '98
011008

Esok

Lantunan lagu sendu mengiringi langkah demi langkah ini
Kalbu gelap semakin kelam tak terbias temaram cahaya matahari
Akankah esok menjadi lebih terang demi waktu yang akan berganti
Terusik nafsu amarah mengibas kesunyian terkurung abadi

Ths ‘98
240908

Jahanam Cinta

Begitu cintakah engkau kepadaku ketika ku akan pergi kau melarangku.
Begitu sayangkah engkau kepadaku hingga kematianku membuatmu menangis.
Jangan ratapi aku, jangan tangisi aku, wahai kau jahanam cinta.
Jauhi dan pergilah dari hidupku dan jangan pernah kau kembali.

Hidup indah ini telah terusik oleh bangsat bangsat tak bermoral.
Orang orang biadab perusak martabat tak tahu arti benci.
Lelah aku menangisi mu, kering air mata ini.
Janganlah kau datang tuk berikan penderitaan baru untukku.

Ths '98
230908

Tak Berbalas

Mungkin kau tak sadar akan arti sebuah keinginan.
Menjalani arti kehidupan telah membuat kau menderita.
Ku tau akan hampa dirimu yang coba ku isi.
Meski kau tolak karena ku tak pantas untukmu.

Ku ingin kau mengerti akan makna langkah langkah mu.
Tanpa ku bermaksud menyakitimu lebih dalam.
Aku hanya berusaha tuk menyakinkan mu akan tulusnya sebuah pemberian ini.

Jangan kau hentikan langkahmu.
Lanjutkan sisa sisa perjalanan mu, semakin dekat terlewati waktu.
Wujudkan lah mimpi indah mu, termakan malam kelam menyedihkan.
Kan kutemani bayangmu tuk menggapai hasratmu.

Ths '98
220908

Surat Tak Terbaca

Kadang ku terhenyak pada tangis tanpa air mata.
Memikirkan sang kekasih hati dalam tanda tanya.
Berpihak pada hati yang telah terburai.
Menggantungkan asa pada sepenggal kalimat tak terbaca.

Kharisma mentari tak berbentuk memungkiri segala kemungkinan.
Wajah terpaling mengacuhkan karya jiwa.
Terbelenggu kabut maya tiada tepi meraih batas.
Tertoreh kebencian dalam tubuh renta termakan letih.

Ths '98
180908

Maaf

Hanya mentari yang tak pernah letih tuk hadir menemani hariku
Kasih nya tak pernah lekang termakan waktu
Terkadang hadirnya tak menyamankan aku
Tetap dia yang selalu kurindu

Dunia penuh dengan ketidak abadian
Begitu juga dirimu yang selama ini menemaniku
Aku ingin kau tahu semua isi hatiku tentang mu
Tak terucap, tak bisa berkata dan aku tetap membisu
Karna kau menolak tuk mendengar, seolah acuh akan hadirku

Tak kusangkal akan kesalahanku
Ku pinta maaf kan aku tuk segala dosaku padamu
Kasih dan sayangku hanya untuk mu
Sepenggal kata tak mewakili maaf ini

Ths ‘98
170908

Kosong

Hati yang terluka entah kapan kan terobati.
Mengikis bebatuan jiwa tak pernah akan habis.
Lekang waktu yang kan selalu menepi tak terelakkan.
Relung hampa kian kosong bila kau menyentuh kaki langit di ujung jalan.
Asa yang terbias binar kebencian mulai padam tertiup angin sepi.
Menelusur lembah kemunafikan tak berdasar terlewati maut kelam.
Menepi dan menyepi, menoreh taring nanar.
Kalbu tertutup kabut ratap membaur tawa.
Khayal mega kugapai samar indahnya pelangi.

Ths '98
160908

Kau Hadir Untukku

Biarkan malam ini semakin panjang
Karna kau ada disini menemani
Begitu hangat aku dipelukanmu
Begitu damai aku didekapmu

Janganlah engkau beranjak dari sisiku
Tuk sisakan pedih dan gundah di hati
Tetaplah disampingku, bersamaku
Menemani aku dalam malam ku yang sepi

Lepaskanlah semua rindumu
Kau hadir disini untukku
Janganlah pagi datang usik ku
Kuharap malam tak segera berlalu

Ths '98
130908

Gersang

Berteriak... Hening......
Berujar... Diam......
Bercengkerama... Sepi......
Bertatapan... Kosong......

Sepi yang kualami tak terbatas ruang dan waktu.
Ingin ku teriakkan tapi suara ku menolak tuk muncul.
Aku seolah padang tandus tak tersentuh hujan berabad lamanya.
Kering dan hening.

Hanya semak belukar yang selalu setia menemani malam ku.
Tanpa tempat tuk berteduh.
Menghindari badai, hujan dan terik matahari.
Bak gersang nya ladang ku, menolak tuk bersemi.

Ths '98
110908

Permintaan

Melangkah ku tertatih
Mengikuti cahaya yang kian memudar tertiup angin lalu

Aku telah berjalan menurut kehendakmu
Tapi mengapa jua kau lepaskan cintaku

Mendung... sengajakah kau wakili hatiku
Hitam kelam menyelimuti matahari
Cinta... tetaplah aku disini yang selalu mengharap cahayamu menerangi hidupku

Kumohon sisakan sedikit rindumu walau hanya semu, penawar sepi hariku
Tak akan kubiarkan cintaku menghilang dari hatimu

Meski harus jatuh dan terluka
Yang kuingin hanya penantianmu
Karna hanya engkau yang mampu membuatku berani menghadapi dunia

Cinta... jangan pernah tinggalkan aku

Comel
080908

Hitam

Hitam ku hitam tetap hitam.
Kulihat hitam yang sangat hitam.
Walau hitam tak berarti gelap.
Hitam ku hitam, hitam ku gelap.

Hitam ku berbalut kelam.
Kian hitam dikala malam.
Hitam ku hitam semakin kelam.
Tak terbias cahaya temaram.

Ths '98
070908

Entah

Entah...
Kurasa janggal akan suaramu.
Arti mendalam tersirat dalam kata katamu.
Mungkin kah engkau tak menginginkan aku.
Atau kau mau aku pergi dari hidup mu.

Entah...
Menyertai mu dalam duka.
Menemani mu dalam suka.
Tak ingin meraba perasaan mu.
Tak menebak isi hati mu.

Entah...
Relung hati ku terus bertanya.
Kata kata mu tak terungkap.
Tak terbias hasrat mendalam.
Terbelenggu kejujuran semu.

Entah...
Raga ini jauh entah dimana.
Hati tetap terjaga tuk engkau.
Letih terus terabaikan.
Menyelam lautan kasih tanpa henti.

Ths '98
060908

Memaksa Tuk Akhiri

Menghapus jejak terbias nafsu
Temaram memudar bayangan berlalu
Seolah patah bak dahan kering
Menatap kedepan tak akan berpaling

Memaksa untuk mengakhiri
Dengan keputus asaan melangkah pergi
Tertunduk dan membisu
Lahirkan rasa benci tak ingin berlalu
kembali

Senandung sepi riang bernyanyi
Terusik damai meratap bahagia
Menepis bising keramaian dunia
Menelantar asa menantang abadi

Keringat terus mengalir
Sertai letih tak kunjung berakhir
Menelan dahaga menyantap lapar
Menghalau kemarau idamkan hujan

Menghela pelana menggapai surga
Terbius khayal meraba sang mega
Retak tanah berakhir bencana
Tenggelam dalam laut kemunafikan

Ths '98
040908

Mengapa Aku Jatuh Cinta

Apakah karna paras cantik mu, aku jatuh cinta.
Apakah karna suara merdu mu, aku jatuh cinta.
Apakah karna bujuk rayu mu, aku jatuh cinta.
Apakah karna manis senyum mu, aku jatuh cinta.

Semua itu gombal jika kukatakan padamu.
Aku jatuh cinta karna engkau adalah engkau.
Karna engkau memberikan sesuatu yang tak kudapatkan dari yang lain.
Kau dapat menerimaku dan memberikan yang kubutuhkan.

Ths '98
010908

Letih

Terperangkap dalam kelana tak bertepi.
Menjejakkan kaki pada jalanan tak berujung.
Menantang badai menyibak kabut.
Terus melangkah tanpa arah dan tanpa tujuan.

Kegalauan hati selalu menemani perjalanan.
Sepi dan sendiri tetap kulangkahkan kaki.
Penat dan letih makin menjadi diterpa terik sang mentari.
Tak kutemukan mata air, dahagapun tak terelakkan.

Menyongsong hari demi hari selalu begini.
Terus mencari tempat tuk berteduh tuk rebahkan tubuh penat ini.
Terus kuberjalan sambil kumencari.
Walau kaki ini semakin berat dan langkah ini semakin lunglai.

Kapan perjalanan ini kan berakhir.
Tetap ku lihat jalanan ku masih tak bertepi.
Dimanakah tempatku berhenti.
Terus kucari tapi pandangan ini tertutup kabut.

Ths ‘98
270808

Serpihan Hati

Lagu sendu teralun syahdu menemani rindu yg tiada bertepi
Membuai mimpi-mimpi sepiku
Menantimu akankah berakhir?

Aku yg tak pernah bermakna untukmu
Mencoba memberi warna dihidupmu
Mengapa tak jua menggugah qalbumu

Memeluk serpihan hati yg telah terberai
Mengubur asa yg telah redup
Terjatuh aku hilang dalam indahnya penantian tak berujung
Angin tolong terbangkan perihku hingga tak terasa untukku

Comel
260808

Damai

Berbaring aku diperaduan malam.
Memandang bintang bintang menari berlatar langit kelam.
Menuntun hati gelisah menuju kedamaian jiwa.
Buai diriku dalam keindahan kuasa Nya.

Melelapkan tidurku dipangkuanmu.
Mengenyahkan letihku dalam dekapmu.
Berpikir tuk kan slalu begitu.
Tak lepaskan ku dari sampingmu.

Merebahkan malamku di hangat pelukmu.
Menenangkan gelisahku dalam belai buaimu.
Kesetiaan tak bertepi, temaniku slalu.
Damai malamku bersamamu.

Sapa aku dalam lelapmu.
Mimpikan aku dalam tidurmu.
Selamat malam kekasih hatiku.
Gerbang mimpi dirimu slalu ku tunggu.

Ths'98
250808

Layakkah Aku

Mencintai mu adalah anugerah terindah bagiku.
Dicintai mu adalah keajaiban terbesar dalam hidupku.
Aku tahu siapa diriku.
Dan aku tak pernah tahu apa aku layak tuk dicinta.

Kau sinari gulita hidup ku.
Kau tuntun langkahku jalani hidup ini.
Apa aku layak menerima semua itu.
Karna aku begitu hina.

Ths'98
250808

Maaf

Ketika surya menyapa dunia
Kucoba menyambutnya dengan jiwa yg lapang
Kehangatannya mengingatkan aku akan sebuah hati yg kau titipkan padaku
Satu janji yang kau agungkan untukku

Maafkan aku…
Terlalu tinggi aku mendaki cinta kasihnya
Hingga tak kulihat danau biru yg begitu mendamaikan aku
Mataku selalu tertutup kabut yg membutakan langkahku
Maafkan aku…
Tetes-tetes ketulusanmu tak mampu mengikis dinding tebing hatiku
Maafkan aku…
Yang terlambat memenangkan cintamu
Kini aku tersesat saat kau menjauh

Comel
060808

Salahkah Aku

Salah kah aku mencintai mu
Salah kah aku menginginkan mu
Karena hati ini tak akan pernah mendua
Walau hati ini tak akan berpaling

Akan ku cintai mu sepenuh hati ku
Walau aku tak terpilih
Akan ku sayangi diri mu selalu
Walau engkau bukan milik ku

Ths '98
050808

Akankah

Badai memang akan segera berlalu
Terang akan segera datang
Dan mentarì akan kembali mengìsì gelap menjadi terang

Semua yang terjadi akan segera berlalu, mungkin akan terlupakan
Karena itu adalah kenangan pedih
Namun apakah puing puing yang remuk akan kembali utuh
Semua bangunan yang telah berdiri masih sanggupkah bertopangkan tanah

Mungkin semua itu bisa diperbaiki
Tapi tak akan seindah kenangan yang pernah aku bangun
Bersama seseorang yang telah mengisi dan mewarnai hatiku

Comel
240708

Hancur

Aku merasa kosong
Penghuni hati meninggalkanku
Aku telah hancur
Hancur berkeping-keping
Tiada asa yang tersisa
Hanya hampa yang kurasa

Tapi…..
Ku bangkit kembali
Puing-puing hati yang hancur kembali utuh
Menantikan yang siap menghuninya
Terbuka lebar pintuku untuknya
Karena kulihat sosok jauh disana

Apakah hanya singgah dan berlalu
Seperti dulu yang pernah ku alami
Tapi ku ingin dia menetap
Dalam ruang hatiku tuk selamanya

Ths ‘98
230708

Bukan Seniman

Kasih...

Aku bukan penyair

Ku tak bisa merangkai kata-kata mesra

Untuk nyatakan rinduku padamu

Kasih...

Aku bukan penyanyi

Ku tak bisa melantunkan lagu-lagu cinta

Unruk membuka pintu hatimu

Kasih...

Aku bukan pelukis

Ku tak bisa menggores kanvas

Untuk melukiskan cantik parasmu

Kasih...

Aku hanyalah manusia biasa

Ku tak punya apa-apa tuk kutawarkan padamu

Ku hanya punya hati yang tulus, tuk menyayangi dan mengasihimu

Ths '98

210708

Kan Tiba Waktunya

Sesak dadaku merindukannya
Galau hatiku menunggunya
Entah kapan penantianku berakhir
Karena selalu kuharap kau hadir

Ingin kupandang cantik wajahmu
Ingin kutatap indah matamu
Tak akan bias kugapai inginku
Karena engkau tak ada disisiku

Biarkanlah air terus mengalir
Biarkanlah angin tetap berhembus
Perasaan ini tak akan aus
Walau terkikis air tertiup angin

Pasti kan tiba saat nya
Seiring waktu berlalu
Penantian panjang tak akan sia sia
Karena pengakuannya kan datang pada waktunya

Ths ‘98
200708

Damai

Menandang langit, kulihat rembulan.
Mengintip di antara awan kelam.
Yang bergelantungan di angkasa.
Ditemani bintang2 yang menari di kalbu suram.

Ku termangu menatap pemandangan itu.
Membelai raga ku yang letih.
Membuai hati ku yang lelah.
Menyinari jiwa ku yang gundah.

Kau damai kan aku.
Jangan lah malam ku berlalu.
Berharap pagi tak hampiri ku.
Karna ku tak mau berpisah dari mu.

Ths'98
160708

Senja

Apakah senja?
Saat sentuhmu obati sesak dadaku
Saat tatapku berhenti di indah parasmu

Apakah senja?
Ketika setiap hari kuimpikan hadirmu
Ketika setiap waktu kuinginkan dirimu

Apakah senja?
Saat ku termenung memikirkan impianku padamu
Saat ku menangis pikirkan impian yg tak mungkin tercapai

Apakah senja?
Suasana hatiku yg jingga
Hangat dan meratap pilu

Vhiecha
140708

Entah

Kala ku diam dalam gelapku
Kulihat lentera dihadapanku
Terangi malamku temani sepiku
Tenangkan gundahku damaikan jiwaku

Bercengkrama dalam sepi, tanpa suara
Berpelukan dalam dingin, tanpa tersentuh
Ingin kutatap matanya, tapi ku silau
Ingin ku belai dia, tapi ku tak tahu dimana

Tak kudengar suara dalam bisiknya
Tak kurasa sentuh dalam belainya
Tak kulihat mata dalam tatapnya
Tak kurasa hangat dalam peluknya

Impian dan khayal besatu dalam nyata
Kulihat dan kurasa tapi dia tiada
Ingin ku peluk dalam dingin dan hasratku
Tapi, dia tak pernah nyata


Ths ’98
130708

Kelabu Malam

Angin berhembus menyanyikan lagu sedih.
Dedaunan menari2 sendu mengamini kesedihan ku.
Kesunyian malam di iringi musik alam.
Rembulan pun enggan keluar dari balik awan.
Warna warni yang begitu indah pun sirna.
Kala sang surya telam kembali ke peraduan nya.

Ths ‘98
080708

Deritaku

Kalaku membutuhkanmu, aku kau tinggalkan.
Ketika aku makin mencintaimu, aku kau telantarkan.
Waktu aku menginginkanmu, aku kau hempaskan.
Semakin aku menyayangimu, aku kau campakkan.

Perasaanku teriris, hatiku menangis.
Aku bersedih, walau aku tetap gigih.
Selalu ku berharap, Tuhan akan menghukummu.
Agar engkau tanggap, betapa menderitanya aku.

Ths '98
080608

Labels