Surat Tak Terbaca

Kadang ku terhenyak pada tangis tanpa air mata.
Memikirkan sang kekasih hati dalam tanda tanya.
Berpihak pada hati yang telah terburai.
Menggantungkan asa pada sepenggal kalimat tak terbaca.

Kharisma mentari tak berbentuk memungkiri segala kemungkinan.
Wajah terpaling mengacuhkan karya jiwa.
Terbelenggu kabut maya tiada tepi meraih batas.
Tertoreh kebencian dalam tubuh renta termakan letih.

Ths '98
180908

0 comments:

Labels