Kosong

Hati yang terluka entah kapan kan terobati.
Mengikis bebatuan jiwa tak pernah akan habis.
Lekang waktu yang kan selalu menepi tak terelakkan.
Relung hampa kian kosong bila kau menyentuh kaki langit di ujung jalan.
Asa yang terbias binar kebencian mulai padam tertiup angin sepi.
Menelusur lembah kemunafikan tak berdasar terlewati maut kelam.
Menepi dan menyepi, menoreh taring nanar.
Kalbu tertutup kabut ratap membaur tawa.
Khayal mega kugapai samar indahnya pelangi.

Ths '98
160908

0 comments:

Labels